Pada dasarnya pendidikan di Indonesia sudah ada sejak jaman dahulu
sebelum masuknya peradaban agama Hindu, Budha, Islam, dan Negara
Penjajah baik Belanda maupun Jepang. Hal ini ditandai dengan pendidikan
yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya, yang tercermin dalam
perbuatan/tingkah-laku rakyat Indonesia yang sangat ramah dan sopan
kepada siapapun. Meski tidak ada struktur yang formal namun proses
pendidikan yang secara langsung diberikan oleh orang tua kepada anaknya
muncul dari kerangka pola pikir yang sangat besar dipengaruhi oleh
lingkungan dan masalah yang sedang dihadapi. Oleh sebab itu muncullah
suatu etika yang menjadi warisan leluhur bangsa.
Perkembangan Agama Hindu yang sangat pesat di Indonesia menjadi salah
satu corak yang berpengaruh terhadap eksistensi Indonesia di mata
Global. Hal ini ditandai dengan adanya peninggalan-peninggalan sejarah
yang memiliki nilai histori yang kuat. Peninggalan itu juga menjadi
salah satu bukti bahwa pendidikan sudah dilaksanakan dengat suatu sistem
yang mulai tertata rapi. Dilihat dari prasasti, yupa, maupun buku-buku
yang bertuliskan huruf pallawa menandakan bahwa anak-anak pada jaman itu
diwajibkan untuk mempelajari huruf pallawa. Meskipun yang berhak
mengenyam pendidikan adalah kalangan brahmana dan waisya saja, sedangkan
untuk kalangan sudra tidak diperkenankan menjadi murid. Bukti lain,
pada zaman pemerintahan Erlangga, telah ada buku-buku tentang filsafat,
sastra, dan hukum yang membuktikan telah adanya guru-guru besar yang
umumnya dari kalangan brahmana.
Perkembangan Agama Buddha juga menjadi salah satu corak yang sangat
memperkaya ragam kebudayaan di Indonesia. Salah satu peninggalan yang
paling terkenal adalah Candi Borobudur (Magelang, Jawa Tengah).
Perkembangan Pendidikan pada jaman ini mulai tampak pada masa Kerajaan
Sriwijaya. Dua guru yang terkenal pada masa itu adalah Darmapala dan
Nalanda. Pada Tahun 685M, I Tsing seorang Budhis dari Cina menerjemahkan
100 buku Budha ke dalam Bahasa Cina. Sejak inilah perkembangan Agama
Budha di Indonesia sangat pesat.
Perkembangan Agama Islam di Indonesia sangat pesat, dikarenakan ajarannya yang sangat mengena terhadap kodrat kita sebagai manusia. Hal ini dibuktikan dengan adanya kerajaan-kerajaan Islam yang berkembang tanpa henti mulai dari Samudera Pasai, Aceh, Demak, Goa-Tallo, Ternate, Tidore, dan masih banyak lainnya. Pendidikan pada masa ini awalnya muncul sebagai sambilan saat berdagang. Namun seiring berkembangnya IPTEK maka mulai banyak didirikannya Pondok Pesantren guna menampung santri-santri yang ingin mempelajari Islam lebih dalam.
Pada masa Pemerintahan/Penjajahan Belanda pendidikan terbagi menjadi empat bagian yaitu: pendidikan rendah, pendidikan menengah, pendidikan kejuruan, dan pendidikan tinggi. Tujuan Pendidikan pada masa ini adalah untuk memenuhi kebutuhan Belanda yaitu tersedianya tenaga kerja murah untuk hegemoni penjajah dan untuk menyebarluaskan kebudayaan berat.
Pada masa Pemerintahan/Penjajahan Jepang, sistem pendidikan di Indonesia banyak mengalami perubahan. Beberapa sekolah diintegrasikan karena dihapuskannya sistem pendidikan berdasarkan bangsa maupun strata sosial. Bahasa pengantar di sekolah menggunakan Bahasa Indonesia. Tujuan pendidikan disini adalah dihasilkannya tenaga buruh kasar secara gratis dan prajurit untuk keperluan Jepang.
Pada masa kemerdekaan hingga saat ini Pendidikan di Indonesia mengalami beberapa perubahan diantaranya yaitu:
Sumber:Perkembangan Agama Islam di Indonesia sangat pesat, dikarenakan ajarannya yang sangat mengena terhadap kodrat kita sebagai manusia. Hal ini dibuktikan dengan adanya kerajaan-kerajaan Islam yang berkembang tanpa henti mulai dari Samudera Pasai, Aceh, Demak, Goa-Tallo, Ternate, Tidore, dan masih banyak lainnya. Pendidikan pada masa ini awalnya muncul sebagai sambilan saat berdagang. Namun seiring berkembangnya IPTEK maka mulai banyak didirikannya Pondok Pesantren guna menampung santri-santri yang ingin mempelajari Islam lebih dalam.
Pada masa Pemerintahan/Penjajahan Belanda pendidikan terbagi menjadi empat bagian yaitu: pendidikan rendah, pendidikan menengah, pendidikan kejuruan, dan pendidikan tinggi. Tujuan Pendidikan pada masa ini adalah untuk memenuhi kebutuhan Belanda yaitu tersedianya tenaga kerja murah untuk hegemoni penjajah dan untuk menyebarluaskan kebudayaan berat.
Pada masa Pemerintahan/Penjajahan Jepang, sistem pendidikan di Indonesia banyak mengalami perubahan. Beberapa sekolah diintegrasikan karena dihapuskannya sistem pendidikan berdasarkan bangsa maupun strata sosial. Bahasa pengantar di sekolah menggunakan Bahasa Indonesia. Tujuan pendidikan disini adalah dihasilkannya tenaga buruh kasar secara gratis dan prajurit untuk keperluan Jepang.
Pada masa kemerdekaan hingga saat ini Pendidikan di Indonesia mengalami beberapa perubahan diantaranya yaitu:
- Pada tahun 1945-1950, Pendidikan di Indonesia dibedakan menjadi 4 jenjang yaitu:
- Pendidikan Rendah (SR) selama 6 tahun.
- Pendidikan Menengah Umum yang terdiri atas Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), masing-masing selama 3 tahun.
- Pendidikan Kejuruan:
Kejuruan tingkat pertama terdiri atas: Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP), Sekolah Teknik (ST), Sekolah Teknik Pertama (STP), Sekolah Kepandaian Pertama (SKP), Sekolah Guru B (SGB), Sekolah Darurat untuk Kewajiban Belajar (KPKPKB).
Kejuruan tingkat menengah terdiri atas: Sekolah Teknik Menengah (STM), Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA), Sekolah Pendidikan Masyarakat (SPM), Sekolah Menengah Kehakiman Atas (SMKA), Sekolah Guru A (SGA), Sekolah Guru Taman Kanak-kanak (SGTK), Sekolah Guru Kepandaian Puteri (SGKP), Sekolah Guru Pendidikan Jasmani (SGPJ).
- Perguruan Tinggi terdiri atas Universitas, Konservatori/Karawitan, Kursus B-1, dan ASRI.
- Pada tahun 1950-1975, Pendidikan di Indonesia dibedakan menjadi 5 jenjang yaitu:
- Pendidikan Pra Sekolah yaitu Taman Kanak-Kanak.
- Pendidikan Dasar (SD) selama 6 tahun.
- Pendidikan Menengah Umum yang terdiri atas Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), masing-masing selama 3 tahun.
- Pendidikan Kejuruan:
Kejuruan tingkat pertama terdiri atas: Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP), Sekolah Teknik (ST), Sekolah Teknik Pertama (STP), Sekolah Kepandaian Pertama (SKP), Sekolah Guru B (SGB), Sekolah Darurat untuk Kewajiban Belajar (KPKPKB).
Kejuruan tingkat menengah terdiri atas: Sekolah Teknik Menengah (STM), Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA), Sekolah Pendidikan Masyarakat (SPM), Sekolah Menengah Kehakiman Atas (SMKA), Sekolah Guru A (SGA), Sekolah Guru Taman Kanak-kanak (SGTK), Sekolah Guru Kepandaian Puteri (SGKP), Sekolah Guru Pendidikan Jasmani (SGPJ). - Perguruan Tinggi terdiri atas Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, dan Akademi.
- Pada tahun 1978-sekarang, Pendidikan di Indonesia dibedakan menjadi 5 jenjang yaitu:
- Pendidikan Pra Sekolah yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK).
- Pendidikan Dasar.
- Sekolah Menengah Umum, SMP (SLTP), dan SMA (SLTA/SMU).
- Pendidikan Menengah Kejuruan:
Tingkat Pertama: ST, SKKP
Tingkat Atas: SMK - Perguruan Tinggi terdiri atas Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi, Diploma, dan Politeknik.
1. http://www.anneahira.com/sejarah-pendidikan.htm
2. http://di-am.blogspot.com/2013/05/makalah-sejarah-ringkas-pendidikan-di.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar